Minahasa (Kemenag) --- Bulan Desember menjadi bulan perayaan besar bagi umat Kristiani, karena bulan ini diisi dengan ibadah-ibadah menyambut Natal Yesus Kristus. Ibadah perayaan Natal Yesus Kristus merupakan moment mengingat kelahiran Yesus Kristus sebagai Raja Damai dan Juruselamat Dunia dan manusia,

Dalam penghayatan inilah, maka Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Immanuel Raringis Utara di Kecamatan Langowan Barat menggelar Ibadah Perayaan Natal Yesus Kristus yang dihadiri oleh seluruh jemaat bersama pemerintah desa juga mengundang Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Pdt. Dolie Tangian, S.Th., M.Pd. Beliau hadir memenuhi undangan pimpinan gereja sekaligus menjadi pemberita Firman Tuhan. (07/12)

Pembacaan Alkitab yang dibaca untuk direnungkan menurut Injil Lukas 2:8-20. Para Malaikat diutus Tuhan untuk menyampaikan kabar sukacita kepada semua orang tentang kelahiran Yesus Kristus yang dinanti-nantikan itu. Ketika para bala tentara sorga memuji-muji Allah, para malaikatpun kembali ke sorga dan para gembala yang mendengar tentang kabar kelahiran Yesus pergi ke Betlehem dan bertemu dengan bayi Yesus serta Maria dan Yusuf.

Berita kelahiran Yesus menjadi kabar sukacita yang harus terus digaungkan, diperdengarkan diceritakan kepada anak-anak sebagai generasi penerus gereja dan bangsa. Anal-anak dididik dalam pengenalan akan firman agar bertumbuh sejak dini dalam kebenaran firman Tuhan.

Makna kelahiran Yesus harus dipahami sebagai sebuah sukacita besar bagi semua orang. Kasih Natal harus dimiliki oleh semua orang tanpa terbatas.

Natal dirayakan dalam kesederhanaan, sebagaimana Yesus yang lahir di Betlehem dan diletakkan di kandang binatang bahkan tanpa diberitahukan kepada raja tapi berita kelahiran-Nya diberitahukan kepada para gembala. 

Kelahiran Yeus disambut penuh sukacita oleh semua orang yang mendengar karena sudah dinantikan. Para Gembala, orang Majus dari Timur kecuali raja Herodes yang gelisah dan kuatir karena merasa posisinya sebagai raja terancam. 

Natal yang sesungguhnya adalah bagaimana umat manusia mampu menjadi berkat pagi sesama yang membutuhkan. Di perayaan Natal Yesus Kristus apakah yang harus dilakukan oleh umat yang telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan? Menjadi seperti para gembala, orang Majus atau justru menjadi seperti Herodes.

Jadilah berkat bagi sesama dan paikailah waktu anugerah Tuhan dengan hidup mengasihi sesama karena Tuhan telah mengasihi manusia dan dunia lewat pengorbanan-Nya menebus dosa manusia dan dunia.